Pelanggaran Tata Ruang di DAS Berisiko Tinggi
Hasil analisis tumpang susun peta bangunan dengan peta rencana tata ruang wilayah menemukan banyak pelanggaran tata ruang di daerah aliran sungai yang paling berisiko di Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS - Luasnya perubahan lahan terbuka menjadi lahan terbangun serta adanya pelanggaran aturan tata ruang banyak ditemukan di daerah aliran sungai Citarum dan Barito. Kedua daerah aliran sungai ini memiliki risiko bahaya bencana banjir dan longsor tertinggi di Indonesia. Pengendalian dan penertiban aturan tata ruang masih tumpul.
Dengan menggunakan data Global Human Settlement Layer tahun 2000 dan 2020 di daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan Barito yang ditumpang susun, Tim Jurnalisme Data Harian Kompas menemukan ada penambahan lahan terbangun atau lahan yang sudah ditutupi berbagai jenis bangunan fisik (rumah, industri, hingga pusat perdagangan) yang cukup masif. Di DAS Citarum ditemukan 28.031 hektar lahan terbangun baru selama 20 tahun terakhir. Pada tahun 2000 di DAS Citarum tercatat hanya 84.413 hektar lahan terbangun. Data GHSL tahun 2022 menunjukkan sudah ada 112.445 hektar lahan terbangun. Selama 20 tahun tercatat peningkatan lahan terbangun di DAS Citarum sebesar 33 persen.