Diperlukan kerja keras untuk mempertahankan tutupan hutan, memulihkan kawasan yang rusak dengan tanaman yang tepat, sekaligus menjaga marwah cetak biru tata ruang agar ditaati semua pihak.

Pelanggaran tata ruang terus terjadi. Pemerintah daerah enggan membuat aturan detil tata ruang agar bisa mengakomodir kepentingan yang justeru berdampak meningkatkan risiko terjadinya bencana.

Hasil analisis tumpang susun peta bangunan dengan peta rencana tata ruang wilayah menemukan banyak pelanggaran tata ruang di daerah aliran sungai yang paling berisiko di Indonesia.

Tanggul sungai dan daerah aliran sungai di Jateng berada dalam kondisi kritis. Hal itu berpotensi memicu banjir. Sementara itu, banjir terjadi di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Jepara pada Kamis siang.

Bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah aliran sungai atau DAS terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Sebanyak 80,9 juta jiwa penduduk tinggal di DAS yang berisiko bencana sangat tinggi.

Daerah aliran sungai besar di Jatim berpotensi meluap dan menyebabkan banjir bagi masyarakat di sekitarnya saat terjadi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah bersama warga diminta senantiasa waspada dan memantau lebih intens.

Dibutuhkan koordinasi pengelolaan terpadu daerah aliran sungai, baik secara ekologi maupun kelembagaan, sehingga mampu menekan risiko bencana di masa depan.

Setelah terhenti karena pandemi, Festival Banjir Kanal Barat kembali diselenggarakan bertepatan dengan HUT Kota Semarang Ke-475.