Lebih dari 6 juta batang rokok tanpa cukai dan 2.541 liter arak dimusnahkan di Bali. Barang-barang ilegal itu yang disita oleh Bea dan Cukai Bali. Potensi kerugian negara mencapai Rp 5,3 miliar.

Sebanyak lima orang tewas dan tiga lainnya dirawat di rumah sakit setelah meminum miras oplosan di Surabaya. Kasus ini menunjukkan, meski sudah sering jatuh korban, tradisi mengonsumsi miras oplosan terus bertahan.

Tuak, arak, dan brem merupakan tiga minuman beralkohol khas ”Pulau Dewata” yang di dalamnya terkandung budaya dan kearifan lokal Bali.

Pandemi Covid-19 memang menghadirkan tekanan yang tidak mudah. Namun, pelaku seni dan usaha kecil menengah di Bali terus berkreasi untuk bangkit.

Bangsa kita punya sejarah panjang soal minuman lokal Nusantara. Minuman itu menempati posisi penting, bukan buat mabuk-mabukan, melainkan sebagai bagian ritual adat, adaptasi dengan alam, dan mempererat hubungan sosial.

Provinsi Bali dan NTT memiliki kekhasan lokal, termasuk minuman mengandung alkohol warisan budaya, yang di antaranya bagian dari upacara adat.

Penyebaran penyakit akibat virus korona baru, yaitu Covid-19, memantik kepedulian banyak pihak, termasuk Kepolisian Daerah Bali dan Universitas Udayana, Bali.

Sejumlah langkah pembatasan diterapkan Pemprov Bali untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit akibat virus korona. Salah satunya adalah pembatasan terhadap orang dari luar Bali yang akan masuk ke Pulau Bali.