Sistem Proteksi Gedung Kejagung Lemah
Sistem proteksi gedung Kejaksaan Agung dalam menghadapi kebakaran dinilai lemah. Hidran diketahui tidak mengalirkan air saat kebakaran terjadi. Padahal, gedung Kejaksaan Agung punya potensi sangat tinggi untuk terbakar.
JAKARTA, KOMPAS β Gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar pada Sabtu (22/8/2020) malam dinilai lemah dari sisi sistem manajemen proteksi bangunan gedung dalam menghadapi kebakaran. Hal ini terlihat dari tidak berfungsinya hidran air saat kebakaran terjadi dan ketiadaaan dokumen terkait keamanan gedung dari api.
Tim Kompas menelusuri gedung utama Kejaksaan Agung, Minggu (27/9/2020). Belum ada banyak perubahan sejak gedung itu terbakar satu bulan yang lalu, 22 Agustus. Hampir seluruh bagian bangunan enam lantai itu luluh lantak dan dipenuhi jelaga. Bau asap bercampur bara masih kuat. Udara di sekitar gedung pun terasa pedih di mata.