Iklan
Lipatan dalam Kurikulum Merdeka
Kebingungan atas Kurikulum Merdeka menciptakan gap antara guru dan siswa karena guru sibuk memahami bentuk kurikulum yang selalu direvisi.
Studi Kesenjangan Pembelajaran โBangkit Lebih Kuatโ diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bekerja sama dengan program Inovasi. Studi ini menyebut bahwa Kurikulum Merdeka memiliki tiga fitur. Pertama, fokus pada materi esensial. Kedua, pembelajaran yang fleksibel sesuai kebutuhan siswa. Ketiga, menerapkan pembelajaran berbasiskan proyek (2023).
Studi ini mengklaim bahwa dengan fitur tersebut, Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum fleksibel yang memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.