logo Kompas.id
OpiniJalan Terjal ”Presidential...
Iklan

Jalan Terjal ”Presidential Threshold”

Diskursus ”presidential threshold” hingga kini tak kunjung selesai. Ada hasrat dan ikhtiar dari rakyat yang ingin menormalkan kembali sistem pemilihan presiden yang sejalan dengan nilai atau semangat demokrasi.

Oleh
ABUSTAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wrPjkDBn4WzJ32WsPVdKul6tsOo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F17%2Fbe101578-b6d5-47b4-a248-87ceac594729_jpg.jpg

Tak dapat disangkal, jika Pilpres 2024 tetap saja menjadi salah satu isu yang mengemuka dan senantiasa mengiringi kontestasi ini adalah ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold). Pernyataan beberapa hari lalu muncul dari organisasi masyarakat.

Muhammadiyah mengusulkan presidensial threshold yang saat ini 20 persen agar diturunkan. Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengusulkan penurunan presidential threshold untuk membuka peluang kandidat calon presiden lebih banyak.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan