Iklan
Tiga Tahun Pandemi, Bangkit Lebih Kuat
Penggunaan kurikulum yang fleksibel terbukti berkontribusi dalam pemulihan pembelajaran. Tren ini perlu dijaga untuk mengatasi krisis pembelajaran, baik akibat pandemi maupun yang sudah lama menjadi tantangan pendidikan.
Tiga tahun telah berlalu sejak Covid-19 menyerang Indonesia. Maret 2020, sekolah-sekolah ditutup, dan 68 juta peserta didik harus belajar dalam kondisi darurat. Selama dua tahun, pelajar Indonesia, khususnya di kelas awal sekolah dasar, terancam kehilangan pembelajaran (learning loss).
Seiring waktu, indikasi terjadinya pemulihan pembelajaran (learning recovery) mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun, kesenjangan pembelajaran (learning gap) masih lebar.