logo Kompas.id
OpiniDOB Papua, Politik Identitas, ...
Iklan

DOB Papua, Politik Identitas, dan Demarginalisasi

Menguatnya politik identitas dalam konteks DOB di Papua merupakan keniscayaan. Meskipun demikian, proses ”pengawalan” terhadap manifestasi politik identitas di era DOB ini tetap perlu dilakukan untuk menghindari konflik.

Oleh
VIDHYANDIKA D PERKASA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L8AQwMpmUPbeG1VyDctnkc7scUQ=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F19%2F1c10544a-a91a-4c03-bbf8-bac3628e3017_jpg.jpg

Wacana tentang daerah otonom baru atau DOB di tanah Papua berkembang dengan sangat dinamis. Sampai pada pengujung tahun 2022 sudah diresmikan empat provinsi baru, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya. Dengan demikian, secara keseluruhan ada enam provinsi di tanah Papua ini, termasuk provinsi Papua dan Papua Barat.

Pembentukan DOB di tanah Papua berada dalam spektrum antara harapan dan polemik. Di satu sisi ada harapan bahwa DOB dapat mempercepat pembangunan dan pemerataan di tanah Papua. Selain itu, melalui DOB ada harapan bahwa sudah saatnya orang asli Papua (OAP) memegang kendali kepemimpinan di tanahnya sendiri.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan