logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJangan Lupakan Nasib Sopir...
Iklan

Jangan Lupakan Nasib Sopir Angkutan Kota

Terimpit persaingan dari angkutan daring dan juga transportasi massal, sopir angkot di kota-kota besar kehilangan arah.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI, ALBERTUS KRISNA, M PUTERI ROSALINA
Β· 1 menit baca
Yohanes Susilo (69) membantu Musdalifah (50) menurunkan barang dari mobil, Selasa (1/3/2022), di Semarang. Musdalifah yang berprofesi sebagai pedagang tahu di Pasar Lemah Gempal, Semarang, kini menggunakan jasa antar jemput yang ditawarkan oleh Susilo untuk pulang dari berdagang.
SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Yohanes Susilo (69) membantu Musdalifah (50) menurunkan barang dari mobil, Selasa (1/3/2022), di Semarang. Musdalifah yang berprofesi sebagai pedagang tahu di Pasar Lemah Gempal, Semarang, kini menggunakan jasa antar jemput yang ditawarkan oleh Susilo untuk pulang dari berdagang.

Dari balik deretan lapak pedagang yang menawarkan kaus olahraga dan peralatan rumah tangga tepat di pinggir jalan, Yohanes Susilo (69) muncul menenteng ember bekas cat berukuran besar. Tak jauh di belakangnya terlihat mengikuti dua orang ibu, Musdalifah (50) dan Sutiran (55), yang juga membawa ember bekas cat.

”Ini ember tahu,” kata Susilo, sopir angkot trayek Johar-Sampangan, Semarang. Sus, panggilan akrabnya, menurunkan ember tersebut dan memasukkan ember ke bagian belakang mobilnya. Sutiran lalu memberikan ember yang dipegangnya ke Susilo.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan