Kebebasan tanpa keadilan dan kesetaraan membuat demokrasi seperti baju yang dipakai secara terbalik.

Mengapa karunia kekayaan dan keindahan negeri ini tak sebanding dengan martabat bangsanya.

Kalau hanya menyerukan perbuatan, buat apa bermimpi menjadi pemimpin?

Tumbuh dalam lingkungan kebudayaan dan karakter berbeda, Soekarno dan Hatta bukan berarti tak punya persamaan.

Harus dihindari elitisme yang mengarah pada kesenjangan mutu pendidikan antar-sekolah, antar-golongan, antar-wilayah.

Kebesaran penduduk dan wilayah tak jamin kebesaran harkat bangsa. Bung Karno menekan perlunya membesarkan jiwa bangsa.

Warisan terbaik para pendiri bangsa adalah politik harapan. Namun, optimisme yang berkobar bersifat realistis.

Membangun manusia tak semudah membangun infrastruktur fisik. Perlu disiplin berpikir yang dalam, kebijakan yang tepat.