Tantangan penulisan di era digital dan media sosial membuat penulis dihadapkan pada dilema kualitas atau pasar.

Keberadaan parit di Pontianak tidak sesederhana yang terlihat. Pemerintah Hindia Belanda membuat parit sebelum membangun rumah dan kantor. Parit menjaga Pontianak tidak tenggelam. Kisah itu saya peroleh di warung kopi.

Meliput dan menuliskan hasilnya sering kali butuh strategi. Mulai dari riset hingga menemukan narasumber yang tepat. Dilengkapi dengan penghayatan, kalau perlu pendekatan dengan orang lokal, demi menggali kisah menarik.

Pandemi Covid-19 tidak hanya memberi jeda aktivitas manusia, tetapi juga mendorong penulis untuk berefleksi dan memikirkan kehidupan lebih jauh, kemudian menuliskannya di masa depan.

Walau pendapatan masyarakat turun saat pandemi Covid-19, penjualan ponsel dengan harga terjangkau tetap menarik minat konsumen demi menunjang aktivitas harian. Ponsel kelas pemula pun berlomba dalam performa.

”Phishing” atau modus menipu warganet untuk mendapatkan informasi akun surel atau media sosial sudah ada sejak lama. Namun, di masa pandemi ini, penggunaan ”phishing” oleh para kriminal siber kian populer.

Penggunaan ponsel menjadi salah satu faktor pendukung ekonomi digital. Nilai ekonomi digital di Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 124 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.784 triliun.

Vaksinasi Covid-19 bukan menjadi satu-satunya tumpuan bagi para warga lansia agar terhindar dari penularan Covid-19. Selama ini mereka disiplin menjaga kebugaran tubuh dengan cara masing-masing.