Bepergian dalam kelompok kecil atau sendirian jadi cara adaptasi berwisata di normal baru pandemi Covid-19. Ada kecenderungan wisatawan makin mengeksplorasi destinasi di dalam negeri yang bisa dijangkau dengan cara itu.

Ada dua alasan pembatalan berlibur di Bali lantaran syaratnya diperketat. Kelompok menengah atas mengkhawatirkan penularan Covid-19, sedangkan kelompok menengah bawah kesulitan menambah anggaran liburan.

Konsumen berminat berekreasi di properti penginapan skala kecil yang memiliki 20-30 kamar, bukan skala besar yang menyediakan 100-200 kamar.

Sejak pemerintah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, pemesanan hotel meningkat hingga 2,5 kali lipat. Lonjakan ini dipengaruhi oleh tren berlibur dekat tempat tinggal.

Perusahaan berbasis layanan dalam jaringan atau daring saling berkolaborasi di era ekonomi digital saat ini. Pemanfaatan data konsumen menjadi salah satu komponen dalam kolaborasi tersebut.

Mulai diterapkannya kebijakan diskon 50 persen pada tarif batas atas pesawat penerbangan murah memberi angin segar bagi agen perjalanan dalam jaringan. Kebijakan tersebut diharapkan mendongkrak jumlah penjualan tiket pesawat domestik dan tingkat hunian hotel yang terdampak kenaikan harga tiket pesawat sejak awal 2019.