Sebagaimana diatur dalam UU P2SK, BI merupakan lembaga negara yang independen dan bebas dari segala urusan politik pemerintahan.

Total pembiayaan utang pada 2025 sebesar Rp 775,87 triliun. Dari angka tersebut, pembiayaan SBN sebesar Rp 642,5 triliun, sedangkan pinjaman Rp 133,31 triliun.

Pemerintah masih mewaspadai ketidakpastian global sehingga asumsi nilai tukar rupiah menjadi Rp 16.100.

Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2025, pemerintah akan menerbitkan SBN neto sebesar Rp 642,56 triliun.

Utang luar negeri BI itu terkait dengan kepemilikan investor portofolio asing dalam instrumen pendalaman pasar keuangan.

Sebanyak 80 persen dana Tapera akan diinvestasikan ke instrumen obligasi, mayoritas surat berharga negara.

Bank Indonesia selama sepekan terakhir mendominasi kepemilikan SBN rupiah yang dapat diperdangkan.

Awalnya, orang mengenal instrumen yang memberikan penghasilan tetap adalah bunga deposito. Belakangan, ketika rakyat jelata boleh membeli obligasi minimal Rp 1 juta, popularitas obligasi semakin meningkat.