logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊUtang Luar Negeri BI...
Iklan

Utang Luar Negeri BI Membengkak Dua Kali Lipat untuk SRBI

Utang luar negeri BI itu terkait dengan kepemilikan investor portofolio asing dalam instrumen pendalaman pasar keuangan.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 1 menit baca
Tumpukan pecahan rupiah yang disetorkan di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Senin (15/12/2014). Rupiah melemah semakin dalam terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah diperdagangkan Rp 12.697 per dollar AS, sementara kurs referensi Jisdor Rp 12.599 per dollar AS. Pelemahan disebabkan kepanikan korporasi yang memiliki utang luar negeri sehingga memborong dollar AS.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Tumpukan pecahan rupiah yang disetorkan di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Senin (15/12/2014). Rupiah melemah semakin dalam terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah diperdagangkan Rp 12.697 per dollar AS, sementara kurs referensi Jisdor Rp 12.599 per dollar AS. Pelemahan disebabkan kepanikan korporasi yang memiliki utang luar negeri sehingga memborong dollar AS.

JAKARTA, KOMPAS β€” Utang luar negeri Bank Indonesia pada Mei 2024 meningkat hingga 102 persen secara tahunan. Hal ini, antara lain, tidak lepas dari upaya bank sentral menjaga stabilitas dengan menarik aliran modal asing melalui penerbitan surat utang bertenor pendek atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia.

Berdasarkan data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Mei 2024, utang luar negeri Bank Indonesia (BI) meningkat 102,8 persen secara tahunan dari sebelumnya 9,26 miliar dollar AS menjadi 18,78 miliar dollar AS. Dilihat dari jangka waktu asalnya, sebesar 54,68 persen dari total utang BI tersebut merupakan utang jangka pendek atau kurang dari setahun.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan