Kemewahan cita rasa dan aroma kopi tak hanya diciptakan barista. Kuncinya ada pada tujuh faktor yang dimulai dari kebun.

Kopi arabika varietas Komasti yang produksinya tinggi serta tahan hama dan penyakit adalah masa depan kopi di Sumut.

Terlambat panen kopi ibarat ”maut” bagi petani. Jika tak segera dipetik, buah kopi di kebun bisa habis disambar maling.

Sejumlah wilayah di Lampung Barat memasuki masa panen raya kopi robusta.

Produksi kopi milik petani di Sumsel turun signifikan. Kondisi ini disebabkan oleh anomali iklim yang terus terjadi sejak dua tahun terakhir. Akibatnya, harga kopi pun melonjak pesat.

Untuk memperkuat identitas kopi Sumsel, Pemprov Sumsel membangun Pabrik Kopi Gending Sriwijaya. Langkah ini dilakukan untuk mengenalkan kualitas cita rasa kopi khas Sumsel kepada pencinta kopi.

Kopi sisa pencernaan luwak yang diolah sedemikian rupa menjadi bahan baku minuman andalan di salah satu tempat usaha di kawasan Borobudur.

Malang menjadi induk kopi robusta di Tanah Air, tetapi sampai saat ini petani belum memperoleh nilai tambah. Nilai tambah baru didapat setelah petani mengolaborasikan dengan komoditas lain.