Jika ingin menyelamatkan jurnalisme dan bisnis media massa, para pelakunya perlu fokus pada apa yang dibutuhkan publik.

Bosan baca berita negatif dan menyedihkan, publik beralih ke konten yang lebih positif yang disampaikan dengan menarik.

Tiktok membuka peluang bagi para pembuat konten untuk meraih audiens yang memiliki minat pada konten tertentu. Algoritma Tiktok akan menyarankan suatu konten berdasar pola spesifik konsumsi audiens

Hasil studi terbaru menunjukkan, membagikan artikel di media sosial membuat orang merasa lebih berpengetahuan. Bahkan, mereka merasa telah mengetahui satu topik tertentu meskipun hanya membaca sebagian isi artikel.

Di era teknologi digital, perusahaan media dituntut total mendekatkan diri pada audiens melalui kanal-kanal media sosial. Bila perlu, jurnalis harus bekerja layaknya seorang “influencer”.

Munculnya keragaman audiens berita digital didorong oleh perkembangan teknologi digital yang begitu cepat. Dengan mengenali perilaku audiens, perusahaan media dapat mengakomodasi keragaman konten dan kemasan beritanya.

Saat ini, medium yang kian banyak digunakan untuk membagikan berita beralih pada ruang-ruang bersifat tertutup "dark social".

Berdasarkan Digital News Report banyak pekerjaan yang harus dibereskan oleh media-media di Indonesia. Meski di tengah tekanan pandemi media harus berupaya melihat peluang untuk memperbaiki kondisi industri media.