Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tampaknya masih relatif sulit terwujud hingga saat ini.

Industri pengolahan berkontribusi 19,28 persen terhadap produk domestik bruto triwulan I-2024.

Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di posisi kelima di Asia Tenggara.

Industri manufaktur masih di bawah potensinya. Tanpa akselerasi, industri ini tak akan mampu membawa Indonesia maju.

Sektor-sektor yang mengandalkan permintaan ekspor masih terkontraksi, khususnya pada triwulan II-2023, terutama jika dibandingkan dengan situasi prapandemi. Sektor itu antara lain tekstil dan alas kaki.

Pertumbuhan ekonomi bukan hanya soal angka. Pertumbuhan yang idealnya menyejahterakan seluruh rakyat juga berkorelasi dengan pembangunan manusia.

Keyakinan konsumen masih kuat. Ini jadi modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini.

Ada kekurangan pekerja amat parah untuk pengembangan AI. Penggunaan AI akan meningkatkan PDB global hingga 14 persen pada 2030.