Tantangan bagi pemerintahan baru adalah menaikkan kualitas peringkat utang negara yang diukur lembaga pemeringkat dunia.

Hasil produksi sektor industri dan UMKM rawan terdegradasi apabila impor bahan baku penolong tersendat.

RI mengalami surplus neraca perdagangan beruntun selama empat tahun terakhir, tetapi devisa hasil ekspor masih seret.

Sejak Mei 2020 hingga April 2024, neraca perdagangan migas dan nonmigas RI surplus 157,15 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 ditopang kinerja ekspor yang mencapai 22,43 miliar dollar AS.

Sepanjang 2023, surplus neraca perdagangan internasional Indonesia secara agregat mencapai 36,93 miliar dollar AS dan melanjutkan tren surplus dalam 4 tahun terakhir.

China in the World mencatat tingkat pengaruh China terhadap RI cukup tinggi, menempati peringkat ke-16 dari 82 negara.

Perlambatan perdagangan global dan kawasan membayangi kinerja ekspor Indonesia yang terus turun sejak akhir 2022. Konflik geopolitik yang terjadi saat ini tidak berpengaruh signifikan terhadap perdagangan RI.