Indonesia memiliki kepentingan untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan sejahtera.

Tindakan aparat Malaysia berulang kali menangkap nelayan tradisional Indonesia melanggar MOU yang disepakati pada 2012.

Peningkatan kehadiran militer di kawasan strategis harus diprioritaskan untuk menjaga kedaulatan dan mencegah konflik.

Peralihan pengelolaan ini membuat ruang udara yang dikelola Indonesia mencapai 7,78 juta kilometer persegi.

Meski telah dibebaskan pengadilan Malaysia, delapan nelayan Natuna belum bisa kembali ke Tanah Air karena kendala biaya.

Lumbung berisi pangan dan peralatan darurat didirikan di pulau-pulau Natuna guna antisipasi bencana di pulau terisolasi.

Pemprov Kepulauan Riau meminta aparat Malaysia tidak mengkriminalisasi nelayan Indonesia yang melaut di perbatasan.

Nelayan Natuna terancam denda miliaran rupiah. Mereka menyebut berada di ZEE Indonesia saat ditangkap aparat Malaysia.