Korupsi dan nepotisme telah melumpuhkan ekonomi dan keuangan Sri Lanka, yang juga memicu polarisasi politik. Pandemi Covid-19 memperburuk keadaan.

Presiden terpilih Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, baru saja dilantik. Dalam waktu dekat, ia akan membentuk pemerintahan pelangi. Namun demikian, protes massa masih berisiko berlanjut.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meneruskan pelariannya dari Maladewa ke Singapura. Selanjutnya ia diperkirakan akan bertolak ke Uni Emirat Arab.

Pemerintahan di Sri Lanka sudah dua hari mengalami kevakuman tanpa diketahui siapa yang menjalankan roda pemerintahan saat ini. Hingga kini belum diketahui posisi Presiden Gotabaya Rajapaksa dan PM Ranil Wickremesinghe.

Inflasi diperkirakan bisa mencapai lebih dari 60 persen. Nilai tabungan masyarakat terpangkas setengahnya. Kemiskinan meluas di antara warga Sri Lanka.

Sri Lanka dilanda krisis. Politik dinasti keluarga kerajaan disebut-sebut sebagai penyebabnya. Negeri agraris yang jaya itu kini menghadapi kelaparan.

Aksi menentang Presiden Gotabaya terus meluas di Sri Lanka.

Wickremesinghe yang pernah lima kali menjadi perdana menteri diangkat kembali sebagai perdana menteri dalam upaya membawa stabilitas di Sri Lanka