Menu
Cari
Mobile App
Reward
Baru
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
kawin adat
Kawin tangkap tidak diakui sebagai bagian adat orang Sumba di NTT. Kenyataannya, praktik yang merendahkan perempuan itu tetap terjadi. Menteri Bintang pun menyambangi Sumba.
Bagikan
Menteri Bintang Pun Akhirnya Sampai ke Sumba...
Kawin tangkap tidak diakui sebagai bagian adat orang Sumba di NTT. Kenyataannya, praktik yang merendahkan perempuan itu tetap terjadi. Menteri Bintang pun menyambangi Sumba.
Pendidikan & Kebudayaan
·
Melepaskan Diri dari Belenggu ”Kawin Tangkap”
Sejatinya adat kawin mawin di Sumba, Nusa Tenggara Timur, ”memuliakan” perempuan. Karena itu, praktik kawin tangkap yang merupakan pelanggaran adat dan melanggar hak asasi perempuan harus dihentikan.
Pendidikan & Kebudayaan
·
Menjerat Perempuan Berkedok Tradisi "Kawin Tangkap"
Praktik "kawin tangkap" menjadi kedok untuk menjerat kaum perempuan di daerah Sumba. Hal itu mengakibatkan pernikahan menjadi gerbang menuju penderitaan berlapis bagi perempuan yang menjadi korban.
Pendidikan & Kebudayaan
·
Hentikan ”Kawin Tangkap” yang Merendahkan Martabat Perempuan
Tradisi Yappa Maradda atau ”Kawin Tangkap” masih terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Perempuan muda diculik untuk dijadikan istri.
Pendidikan & Kebudayaan
·
Iklan