Peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api pada 1946 dipilih menjadi latar peristiwanya.

Sebagai sebuah proyek seni hibrida, Payung Fantasi telah mencoba memadukan narasi cerita, yang terkadang dinyanyikan, dengan elemen teater yang lain, seperti koreografi, akting, tata busana, dan tata rias.

Pementasan monolog kisah Ismail Marzuki yang berandil besar dalam sejarah perjuangan Indonesia melalui dunia seni.

Lakon ini bukan tentang biografi Ismail Marzuki. Akan tetapi, tentang ingatan, kenangan, nostalgia, dan perjuangan hidup sebagaimana yang terangkum dalam lagu-lagu Ismail Marzuki.

Sosok Rusdi Saleh, jurnalis kawakan yang merupakan anak Betawi, dikisahkan jurnalis senior Lahyanto Nadie dalam buku biografi ”Rusdi Saleh: Nasionalisme Sang Penyiar” (2021).