Lewat alat yang dikembangkan peneliti Universitas Diponegoro, hasil pengukuran kekuatan otot pasien jadi lebih akurat.

Penguatan ekosistem penelitian alat kesehatan diharapkan dapat mengatasi kesenjangan hilirisasi riset dalam negeri.

Alat bantu napas khusus bayi baru lahir yang mengalami asfiksia kini sudah diproduksi di dalam negeri. Diharapkan, alat yang merupakan karya anak bangsa tersebut bisa menekan risiko kecacatan dan kematian pada bayi.

Pemerintah dengan dukungan Bank Pembangunan Asia menyuntikkan dana sekitar Rp 2,3 triliun untuk mendukung pengembangan ”science and technology park” di UI, ITB, IPB, dan UGM. Pengembangan ini untuk hilirisasi riset.

Inovasi dari berbagai perguruan tinggi Tanah Air di banyak bidang seperti kesehatan dan ekonomi yang bisa dimanfaatkan publik secara langsung selalu dinanti.

Setiap inovasi dari perguruan tinggi didorong untuk sampai hingga hilirisasi sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

Kolaborasi periset atau peneliti dengan kalangan industri akan bisa menghasilkan karya buatan mandiri yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini termasuk pada pembuatan beragam alat kesehatan.

Sinergi antarlembaga dan perguruan tinggi perlu diperkuat untuk melahirkan inovasi teknologi. Itu bisa dicapai dengan meruntuhkan sekat keilmuan dan kelembagaan.