”Jika tidak dikelola dengan benar, demokrasi bisa membunuh demokrasi.”

Saat merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para pendiri bangsa memilih kata demi kata dengan teliti. Seperti apa kisah penyuntingan naskah penting ini?

Upaya Belanda memutus semangat pergerakan kemerdekaan dengan mengasingkan para pejuang, seperti Sjahrir, Hatta, Iwa, dan Tjipto, ke pulau terpencil justru menjadi bumerang.

Pesanggrahan Muntok di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, adalah salah satu cagar budaya yang sarat sejarah. Pengunjung dapat jalan-jalan sekaligus belajar di sana.

Faisal Basri, Sudirman Said, hingga Sukidi, masing-masing punya tokoh yang diidolakan. Nama-nama seperti Soekarno dan Hatta pun muncul.

If we define national awakening as a major event that gave rise to the impact of sustainable awareness, the spirit of change born out of the 20 May 1908 event was not strong enough to serve as its basis.

“Before the twentieth century, there was no Indonesia and thus no Indonesians”, wrote RE Elson in the beginning of The Idea of Indonesia: A History (2008).

Differences of opinion among the founders of the nation colored discussion when determining the establishment of the state 75 years ago.