Teater
Soetan Sjahrir, Cintaku Jauh dari Banda Naira
Upaya Belanda memutus semangat pergerakan kemerdekaan dengan mengasingkan para pejuang, seperti Sjahrir, Hatta, Iwa, dan Tjipto, ke pulau terpencil justru menjadi bumerang.

Pementasan lakon ”Mereka yang Menunggu di Banda Naira” melibatkan aktor, seperti Reza Rahadian dan Lukman Sardi. Lakon ini disutradarai Wawan Sofwan, dan dipentaskan secara berani Kamis (13/1/2022).
Pengasingan terbukti tak mampu membungkam api perjuangan meraih kemerdekaan. Akan tetapi, api cinta yang terpisah jarak akhirnya memerosokkan diri dalam kerinduan yang dalam. Soetan Sjahrir harus sakit berhari-hari karena berpisah dengan kekasih hati, Maria Dutchateau.
Bagi Sjahrir, pengasingan dirinya ke Digul (Papua) dan kemudian dipindahkan ke Banda Naira (Maluku) tahun 1936 semakin memupus harapannya untuk bertemu dengan istrinya, Maria. Pernikahan mereka di Medan, yang ditentang oleh pemerintah kolonial dan kemudian dihujat kaum sendiri, pemulangan paksa Maria kembali ke negeri Belanda.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Soetan Sjahrir, Cintaku Jauh dari Banda Naira".
Baca Epaper Kompas