Tingginya harga dollar terhadap rupiah belum memengaruhi harga kedelai impor. Saat ini harganya masih Rp 10.580 per kg.

Menguatnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah berdampak pada lonjakan harga kedelai yang diimpor dari luar negeri.

Tingginya harga kedelai impor dikeluhkan oleh para perajin tahu dan tempe. Menurut sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, harga kedelai impor saat ini Rp 15.100 per kilogram.

Terhitung tiga tahun terakhir, harga kedelai impor naik sebesar 100 persen dari Rp 7.000 menjadi sekitar Rp 14.000. Kenaikan harga tersebut menimbulkan gejolak, baik bagi para perajin maupun konsumen olahan kedelai.

Menghadapi kenaikan harga kedelai, para perajin tahu di Kabupaten Magelang melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan usaha. Selain memperkecil ukuran dan mengurangi ketebalan tahu, mereka juga menaikkan harga.

Harga kedelai yang terus merangkak naik dikeluhkan para perajin tempe yang enggan menaikkan harga dan mengurangi kualitas. Mereka mengharapkan stabilitas harga, bukan subsidi yang hanya berdampak sesaat.

Harga kedelai di Jawa Tengah masih terus melambung, menjauhi harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Solusi jangka panjang melalui swasembada kedelai ditunggu untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor.

Geliat perajin tahu yang kembali berproduksi setelah mogok tiga hari. Para perajin mengecilkan ukuran dan ketebalan tahu untuk menyiasati harga bahan baku kedelai impor yang melambung.