”Sedih kalo diceritain mah”. Sebuah kalimat di kaus salah seorang perajin tahu ini seolah dengan tegas menggambarkan nasib mereka saat ini. Setelah mogok selama tiga hari memprotes kenaikan harga bahan baku utama, yaitu kedelai impor, Rabu (23/2/2022), para perajin tahu kembali berproduksi. Produksi tersebut untuk dijual keesokan harinya.
Tak ada hasil atau perubahan setelah mogok massal yang dilakukan oleh perajin tahu dan tempe. Alih-alih harga kedelai turun, bahkan harga jual tahu pun tak bisa terkerek naik. ”Kalau dinaikkan, konsumen yang protes, Mas, dan ujung-ujungnya penjualan akan menurun” ujar Anto, salah seorang perajin tahu di sentra tersebut.
Menurut Anto, para perajin hanya bisa bersiasat mengecilkan ukuran dan ketebalan tahu demi bisa terus berproduksi dan laku di pasaran.