Menu
Cari
Mobile App
Kirim Opini
Kompaspedia
Gerai
Institute
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
frasa
Kata ”juga” pada frasa ”hal yang sama juga...” dapat dihilangkan tanpa mengaburkan maknanya. Kurangi gejala kelewahan.
Bagikan
Bentuk Lewah Frasa ”Hal yang Sama Juga...”
Kata ”juga” pada frasa ”hal yang sama juga...” dapat dihilangkan tanpa mengaburkan maknanya. Kurangi gejala kelewahan.
Opini
·
Reaksi Bahasa
Bahasa terbentuk sebagai reaksi manusia terhadap fenomena sosial dan kebutuhan memberi nama pada suatu hal atau perilaku.
Humaniora
·
Kontradiksi Frasa ”Diperkirakan Mencapai”
Gabungan kata ”diperkirakan mencapai” biasa ditemukan dalam berita ekonomi. Ada kontradiksi dari kata ”diperkirakan” yang digabungkan dengan ”mencapai”.
Opini
·
Apa Bedanya ”Banjir Mengepung” dengan ”Banjir Merendam”?
Frasa ”banjir mengepung” dapat ditemukan di banyak media massa. Ungkapan ini kerap disamakan dengan ”banjir merendam”. Benarkah demikian?
Opini
·
Pergeseran Makna karena Ketidaktahuan
Pergeseran makna bisa terjadi karena bahasa digunakan setiap hari oleh penuturnya. Namun, ihwal itu tak jarang menyebabkan keambiguan karena penutur tak tahu makna kata-kata yang digunakannya. Ini bisa jadi salah kaprah.
Opini
·
Iklan
Frasa ”Pertama Kali” yang Tepat dan Tidak Tepat
Pemakaian frasa ”pertama kali” yang tidak tepat kerap kita temukan dalam konteks banyak hal. Dalam kondisi seperti apa frasa ”pertama kali” digunakan dengan tepat?
Opini
·
Ihwal Istilah
Berbeda dengan kata biasa, istilah lebih ”kebal konteks”. Dalam keseharian, banyak istilah yang menyalahi kaidah, tetapi terus dipakai. Beberapa di antaranya ialah ”perdana menteri” dan ”ilmu pengetahuan”.
Opini
·
”Meregang Nyawa” Tidak Sama dengan ”Meninggal”
Banyak pengguna bahasa yang memaknai frasa ”meregang nyawa” sebagai ’meninggal’ atau ’mati’. Dari segi bahasa, apa yang salah dengan penggunaan ”meregang nyawa”?
Opini
·
Perbedaan antara ”Bundar” dan ”Bulat”
Dalam perjalanan waktu, kata ”bundar” dan ”bulat” dipakai tidak sesuai dengan pakem dan membentuk satu ungkapan tersendiri. Kenapa demikian?
Opini
·
Jangan Tertukar antara ”Konten Kreator” dan ”Kreator Konten”
Penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian ejaan dan pola DM merupakan cara praktis untuk mengindonesiakan bahasa asing. Ini berlaku juga pada ”content creator” dan ”social media”.
Opini
·
Lihat Lainnya
Iklan