Sejumlah studi terbaru menunjukkan terapi menggunakan donor plasma konvalesen dari pasien Covid-19 yang telah sembuh ini tidak efektif. Di Indonesia, uji klinis terapi plasma konvalesen masih berlangsung.

Pemerintah daerah di Bali diwajibkan menyediakan fasilitas isolasi terpusat bagi warga positif Covid-19, tetapi tanpa gejala. Tempat isolasi terpusat dilengkapi tenaga kesehatan untuk menekan penularan di keluarga.

Bagaimana cara plasma konvalesen bekerja dalam tubuh pasien Covid-19 dan mengapa ada pakar kesehatan yang menyebutkan donor plasma tidak efektif membentuk antibodi?

Stok plasma konvalesen Palang Merah Indonesia di Kota Batam kosong. Padahal, kebutuhan plasma konvalesen sebagai terapi pendukung untuk pasien Covid-19 terus meningkat seiring dengan melonjaknya kasus baru.

Petugas kelurahan dan kecamatan diminta mengatur jadwal vaksinasi bagi warganya. Jangan sampai layanan vaksinasi yang terus diperluas malah menciptakan penumpukan warga yang memicu kluster baru Covid-19.

Saat ini permintaan plasma konvalesen mencapai 3.000 antrean secara nasional. Karena itu, dibutuhkan jumlah donor khusus dari penyintas Covid-19 agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.

Saat ini plasma konvalesen masih dalam proses uji klinis sehingga belum bisa disimpulkan mengenai efektivitasnya.

Donor plasma konvalesen semakin familiar terdengar di tengah pandemi Covid-19 dan kebutuhannya semakin meningkat seiring bertambahnya kasus aktif Covid-19.