logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPlasma Konvalesen Tidak...
Iklan

Plasma Konvalesen Tidak Mencegah Keparahan Pasien Covid-19

Sejumlah studi terbaru menunjukkan terapi menggunakan donor plasma konvalesen dari pasien Covid-19 yang telah sembuh ini tidak efektif. Di Indonesia, uji klinis terapi plasma konvalesen masih berlangsung.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sIT0vqkBI6BSuNCzrmpF8_PmwJM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F14020f29-8f9d-4ac3-8689-5f5cbd7beb6a_JPG.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Petugas Unit Donor Darah PMI Kota Padang mengoperasikan alat donor plasma darah konvalesen di Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/8/2021). Donor plasma darah konvalesen untuk terapi pasien Covid-19 di UDD PMI Padang masih minim, sedangkan tren permintaan mulai meningkat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Plasma konvalesen menjadi harapan pengobatan dari banyak pasien, dan permintaannya meningkat seiring dengan lonjakan kasus Covod-19. Namun, sejumlah studi terbaru menunjukkan terapi dengan donor plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh ini, tidak efektif.

Hasil akhir uji klinis plasma konvalesen Covid-19 yang dilakukan National Health Institute of Health, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa terapi ini tidak mencegah perkembangan penyakit pada kelompok pasien rawat jalan Covid-19 di fase awal sakitnya. Kajian ini menguatkan tidak signifikannya terapi plasma konvalesen untuk berbagai level keparahan. Di Indonesia, uji klinis masih dilanjutkan hingga akhir tahun 2021.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan