Pengadilan hanya memutus bersalah dua perusahaan, sementara Kementerian Kesehatan dan BPOM bebas dari tuntutan.

BPOM terus berupaya melakukan verifikasi hasil pengujian bahan baku obat agar tragedi gangguan ginjal akut progresif atipikal atau GGAPA tahun lalu tidak terjadi lagi di Tanah Air.

Rencana santunan itu selalu terhambat birokrasi anggaran, padahal tragedi yang menewaskan ratusan anak ini sudah menggantung selama satu tahun. Anak yang selamat masih mengalami efek jangka panjang seperti kelumpuhan.

Hidup Nasifa berubah untuk selamanya setelah meminum obat sirop untuk batuk yang ternyata mengandung racun. Obat yang seharusnya menyembuhkan justru hampir membunuh anak balita perempuan itu.

Bahan kimia yang ditemukan pada obat di Uzbekistan, yang diduga penyebab kematian sejumlah anak, sama dengan yang ditemukan pada obat sirop terkait kematian massal anak di Gambia dan Indonesia.

Korban gangguan ginjal akut progresif atipikal di Kepulauan Riau mendesak pemerintah dan industri farmasi untuk memberi kompensasi.

Dengan beberapa peraturan dan regulasi, sejauh mana perlindungan dan pengawasan pemerintah terhadap kemasan air minum?

Kasus gangguan ginjal akut pada anak sudah mereda. Namun, orangtua masih harus waspada karena masih ada ratusan obat sirop yang dilarang beredar.