Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2025, pemerintah akan menerbitkan SBN neto sebesar Rp 642,56 triliun.

Ruang fiskal yang tersedia untuk mengantisipasi ketidakpastian pada tahun 2025 bisa lebih sempit.

Banggar DPR mengusulkan agar pemerintah bisa menambah anggaran sebesar Rp 598,9 triliun dalam RAPBN 2025.

Pemerintah-DPR menurunkan target batas bawah defisit dI RAPBN 2025 dari 2,45 persen menjadi 2,29 persen dari PDB.

Sejauh ini, pemerintah memperkirakan defisit APBN 2025 akan mencapai 2,5 persen terhadap produk domestik bruto.

Pelebaran defisit fiskal akan menambah utang negara dan memengaruhi pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi.

Dompet negara yang bertahan surplus sampai menjelang akhir tahun ini tidak lumrah meski bukan pertama kali terjadi. Surplus APBN tidak selalu kabar baik karena menggambarkan belanja pemerintah yang tertahan.

Dalam lima tahun terakhir, akibat pandemi Covid-19, utang pemerintah melonjak cukup signifikan. Pemerintah berdalih kebijakan utang itu telah efektif mendorong pertumbuhan ekonomi RI di tengah berbagai guncangan.