FISKAL
Mengefektifkan Kenaikan Utang
Dalam lima tahun terakhir, akibat pandemi Covid-19, utang pemerintah melonjak cukup signifikan. Pemerintah berdalih kebijakan utang itu telah efektif mendorong pertumbuhan ekonomi RI di tengah berbagai guncangan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F30%2F461862c2-de33-4fcf-a06c-f55ab1dab359_jpeg.jpg)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Isu mengenai posisi utang Indonesia, yang meningkat lima tahun terakhir, belakangan marak dibicarakan. Bukan hanya oleh partai politik di luar koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sorotan datang dari partai pendukung pemerintah.
Hal yang dapat diduga terkait itu adalah warisan utang akan jadi beban bagi partai mana pun yang kelak berkuasa. Perdebatan soal utang juga ibarat siklus lima tahunan yang kerap dimainkan di tahun politik untuk mengkritisi kinerja pemerintahan petahana.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Mengefektifkan Kenaikan Utang".
Baca Epaper Kompas