Demi efisiensi, banyak organisasi mengubah ruang kerja mereka menjadi "coworking space". Meski punya keunggulan, ruang kerja bersama itu juga punya banyak masalah.

Budaya kerja dari mana saja membuat ruang-ruang kerja bersama kian dibutuhkan generasi muda di Kota Padang.

Sebagian perusahaan kini masih mengizinkan pekerjanya bekerja jarak jauh dan masuk kantor di waktu fleksibel.

Seperti di lembaga-lembaga lainnya, penggabungan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional ke Badan Riset dan Inovasi Nasional juga mengalami dinamika. Puslit Arkenas bertugas mengelola aset peradaban leluhur.

Pandemi Covid-19 turut membuat pengelola coworking space melakukan penyesuaian dan adaptasi untuk menyesuaikan tren dan tetap menarik minat para pelanggan.

Inilah momentum bisnis perkantoran untuk menata pola bisnis semakin fleksibel untuk menjawab tren kebutuhan pasar. Harapannya, ketika perekonomian membaik, bisnis perkantoran yang sudah adaptif sudah bisa melaju kencang.

Ruang kerja bersama kian tumbuh di pinggiran kota-kota besar dan kawasan permukiman. Mereka tak hanya menyediakan meja, kursi, dan internet, tetapi juga menggarap komunitas dan aktivitas bisnis.

Bisnis sewa perkantoran diprediksi kian lesu hingga tahun depan. Permintaan terbatas, tetapi suplai perkantoran terus bertambah. Pengelola perkantoran dituntut kian fleksibel.