logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKeseimbangan Baru Bisnis...
Iklan

Keseimbangan Baru Bisnis Perkantoran

Inilah momentum bisnis perkantoran untuk menata pola bisnis semakin fleksibel untuk menjawab tren kebutuhan pasar. Harapannya, ketika perekonomian membaik, bisnis perkantoran yang sudah adaptif sudah bisa melaju kencang.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SzeFTZ-kk_FBNAGLGpMKGFuey7Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_18391484_112_1.jpeg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Proyek pembangunan gedung perkantoran komersial di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Resesi ekonomi yang menghadang Indonesia menjadi pukulan berat bagi sektor properti. Bagai dua sisi mata uang, jika perekonomian membaik, sektor properti bergairah, sebaliknya, jika resesi yang terjadi, properti ikut merosot.

Salah satu subsektor properti yang paling terpuruk adalah perkantoran. Sebelum pandemi Covid-19 yang memicu resesi, bisnis perkantoran di DKI Jakarta sudah melemah dalam dua tahun terakhir. Pandemi yang berkelanjutan dan ekspansi bisnis yang tertahan mendorong efisiensi kebutuhan ruang kantor. Di lain pihak, pasokan ruang perkantoran terus bertambah dari proyek-proyek yang sudah bergulir sebelum pandemi.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan