logo Kompas.id
Ekonomi”Coworking Space” Turut...
Iklan

”Coworking Space” Turut Terdisrupsi Pandemi

Ruang kerja bersama atau ”coworking space” turut terdampak kebijakan pembatasan sosial selama pandemi Covid-19. Para pengelolanya bersiasat agar bisnis bertahan dan relevan dengan pasar.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8ujemGbAvpGVYpiraVXtdoyh4Q0=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190624PRI12HR_1561368660.jpg
KOMPAS/ PRIYOMBODO

Suasana kerja di ruang kerja bersama Cohive di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019). Perkembangan ruang kerja bersama atau coworking space di Jakarta semakin pesat. Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) dalam laporan Jakarta Property Market Update Triwulan I-2019 menyebutkan, ada 47 operator ruang kerja bersama di DKI Jakarta. Ruang kantor yang diserap pada periode itu seluas 97.500 meter persegi. Dari luasan itu, 40 persen  berupa ruang kerja bersama.

Indonesia Market Lead Precious Communications, Joyce Hutapea, saat dihubungi, Rabu (24/11/2021), mengatakan, sejak sebelum pandemi Covid-19, tim kerja Precious Communications di Indonesia berkantor di ruang kerja bersama. Efisiensi biaya operasional sekaligus fleksibilitas dalam bekerja menjadi alasan utama perusahaan.

”Tim Precious Communications di Indonesia masih kecil (dibandingkan di negara lain) sehingga pemakaian coworking space sangat menekan biaya operasional. Apalagi, di masa pandemi, kami sering bekerja dari rumah. Ongkos untuk menyewa tetap jalan, tetapi tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kepemilikan kantor sendiri,” ujar Joyce.

Editor:
Nur Hidayati, Aris Prasetyo
Bagikan