Sutrisno (57), petani di Desa Pekunden, Banyumas, berhasil membudidayakan buah naga. Kebunnya jadi wisata edukasi.

Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada berinovasi mengembangkan produk olahan buah naga di Banyuwangi. Mereka mengolah buah naga menjadi bakpia, puding, sabun, dan pupuk untuk membantu masyarakat setempat.

Budidaya buah naga telah menjadi pilihan bagi sejumlah petani di Banyuwangi, Jawa Timur. Dibanding saat bekerja sebagai pekerja migran, budidaya buah naga lebih menjanjikan.

Neno Naisau, petani di Desa Nunmafo, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, sukses mengolah lahannya yang penuh batu karang menjadi perkebunan buah naga yang menghasilkan banyak uang.

Pertanian di desa-desa lingkar Gunung Sinabung menggeliat setelah dua tahun tidak ada erupsi. Tanaman hortikultura, kopi, hingga buah naga tumbuh subur. Pertanian bangkit setelah bertahun-tahun merugi akibat erupsi.

Harga buah naga anjlok di tingkat petani menjadi Rp 5.000 per kilogram, dari yang biasanya bisa menembus harga Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per kilogramnya.

Di tengah memanasnya hubungan antara India dan China, Pemerintah Negara Bagian Gujarat, daerah asal Perdana Menteri India Narenda Modi, mengganti nama buah naga menjadi nama berbahasa Sanskerta. Sampai segitunya ya....

Dalam 10 tahun terkahir, produksi kedelai di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan produksi. Hal itu disebabkan alih komoditas tanam para petani dari kedelai menjadi buah naga dan jeruk.