logo Kompas.id
Bebas AksesKisah Terang ”Naga Karang”...
Iklan

Kisah Terang ”Naga Karang” Pulau Timor

Para petani buah naga di Pulau Timor banyak yang belum menggunakan lampu untuk meningkatkan produktivitas. Mereka tidak memiliki modal memasang instalasi lampu dan khawatir biaya listrik yang dikeluarkan cukup besar.

Oleh
Hendriyo Widi
· 0 menit baca
Rencana utk ilustrasi Elektrifikasi PLN tulisan HEN (21/6/2023) Ketua Kelompok Tani Buah Naga Anin Tahmate, Neno Naisau, merawat kebunnya yang ditanami 1.200 tanaman buah naga di Desa Fatoin, Kecamatan Insana, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (5/6/2023). Naisau mendapatkan bantuan lampu dari Program Listrik untuk Buah Naga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Penyinaran terhadap tanaman buah naga di malam hari ini membantu meningkatkan produksi buah naga.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Rencana utk ilustrasi Elektrifikasi PLN tulisan HEN (21/6/2023) Ketua Kelompok Tani Buah Naga Anin Tahmate, Neno Naisau, merawat kebunnya yang ditanami 1.200 tanaman buah naga di Desa Fatoin, Kecamatan Insana, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (5/6/2023). Naisau mendapatkan bantuan lampu dari Program Listrik untuk Buah Naga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Penyinaran terhadap tanaman buah naga di malam hari ini membantu meningkatkan produksi buah naga.

Terang listrik tak hanya hadir bagi rumah tangga dan pelaku bisnis dan industri di Pulau Timor. Terang tersebut juga menjadi berkah bagi petani ”naga karang” di Kecamatan Insana, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

”Naga karang” merupakan sebutan pohon buah naga yang ditanam di lereng bukit atau Nuaf Ainiut, Desa Fatoin, Kecamatan Insana. Tanaman itu dibudidayakan Kelompok Tani Anin Tahmate Desa Nunmafo yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Fatoin sejak 2018.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan