KEDELAI
Sentra Kedelai Lokal Berkurang
Dalam 10 tahun terkahir, produksi kedelai di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan produksi. Hal itu disebabkan alih komoditas tanam para petani dari kedelai menjadi buah naga dan jeruk.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210108GER_Pengrajin-Tahu5_1610096365.jpg)
Masuah (55) mendinginkan kedelai sebelum diolah menjadi tempe di Kampung Tahu, Banyuwangi, Jumat (8/1/2021). Harga kedelai yang naik dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 9.500 per kg membuat perajin tempe dan tahu dihadapkan dalam kondisi sulit karena tidak ada pasokan kedelai lokal sebagai pengganti.
BANYUWANGI, KOMPAS โ Banyuwangi tercatat menjadi produsen kedelai tertinggi nasional tahun 2014. Namun, kini lahan kedelai banyak berganti menjadi kebun jeruk dan buah naga. Sulitnya bersaing harga dengan kedelai impor yang dulu murah menjadi penyebabnya.
Dalam 10 tahun terakhir, produksi kedelai di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan produksi. Hal itu disebabkan alih komoditas tanam para petani dari kedelai menjadi buah naga dan jeruk.