Pemangkasan suku bunga acuan memberikan harapan baru untuk pertumbuhan ekonomi global dan domestik.

Sentimen suku bunga berdampak pada sektor otomotif, tetapi sektor energi dan barang baku menjadi penggerak utama di Mei.

Situasi geopolitik dunia juga memperburuk nilai tukar rupiah. Konsolidasi politik menjadi jaminan stabilitas.

Pelemahan rupiah terhadap dollar AS dipengaruhi oleh faktor eksternal. BI masih melakukan stabilisasi lewat intervensi.

Bank Indonesia dan Bank of Korea sepakati penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan dan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan. Kerja sama itu juga diharapkan berimbas terhadap investasi dan pariwisata.

Sentimen pasar untuk membeli emas kini meningkat karena harga turun sedikit. Konsumen tidak tahu kapan harga akan melonjak karena dampak perang di Timur Tengah.

Dengan keterbatasan pelonggaran kebijakan moneter, kebijakan fiskal harus lebih berperan. Karena permasalahan lebih pada menjaga nilai tukar, bukan lagi inflasi. Juga menjaga stabilitas harga beras tak naik, memberatkan.

Bank sentral AS yang berulang menaikkan suku bunga acuan sejak Maret 2022 diperkirakan mengakhiri kebijakan itu pada September 2023. Semester kedua jadi babak akhir tren kenaikan suku bunga bank sentral dunia.