Pemusnahan bibit jeruk tak bersertifikat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ”citrus vein phloem degeneration” atau CVPD yang berpotensi merusak tanaman jeruk siam banjar di Kalimantan Selatan.

Penambahan negara tujuan ekspor produk pertanian dari Kalimantan Selatan menjadi peluang bagi daerah penghasil mineral dan batubara untuk meningkatkan ekspor produk non-pertambangan.

Vaksinasi penyakit mulut dan kuku tahap II di Kalimantan Selatan ditargetkan mencapai 100 persen pada akhir Agustus 2022. Hal ini sebagai upaya mempertahankan nol kasus PMK di Kalsel.

Upaya biosekuriti di pintu masuk ataupun pintu keluar Kalimantan Selatan kembali diperkuat untuk mencegah munculnya kasus baru penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

Ekspor sarang burung walet dari Kalimantan Selatan kini tidak lagi harus melalui daerah lain di Indonesia. Untuk pertama kali, sarang burung walet diekspor langsung ke Hong Kong sehingga lebih mudah dan menguntungkan.

Daun gelinggang menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor dari Kalimantan Selatan ke Jepang yang membukukan lebih dari Rp 2,5 miliar pada triwulan I-2022. Penelitian tentang gelingang diperlukan.

Pemerintah dan penghobi tanaman hias di Kalimantan Selatan mulai menangkap peluang ekspor tanaman hias. Nilai ekspor tanaman hias berpotensi ditingkatkan dengan terus mendorong kegiatan budidayanya.

Benih impor ilegal dari tujuh negara dicegah masuk ke Kalimantan Selatan. Benih sayuran, buah, bunga, dan tanaman obat itu tidak memenuhi persyaratan karantina dan diduga membawa organisme pengganggu tumbuhan.