Bahasa ibu merupakan kunci menuju pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran berbasis bahasa ibu membantu meningkatkan literasi sekaligus melestarikan keragaman bahasa.

Revitalisasi bahasa ibu penting untuk menegaskan identitas budaya Dayak. Artinya, menjaga bahasa ibu, menjaga budaya.

Pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu atau daerah terus didorong. Dunia bersatu untuk menjaga bahasa ibu.

Bulan Bahasa Bali VI 2024 digelar mulai 1 Februari 2024. Acara ini diharapkan bisa menggugah cinta kepada bahasa daerah.

Generasi muda Indonesia didorong untuk menjadi penutur aktif bahasa daerahnya lewat program revitalisasi bahasa daerah. Tujuannya untuk mencegah kepunahan bahasa daerah.

Indonesia punya 718 bahasa daerah sehingga menjadi negara dengan bahasa terbanyak kedua di dunia setelah Papua Niugini. Banyak bahasa mengalami kemunduran, kritis, bahkan terancam punah karena jumlah penuturnya menyusut.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menemukan bahwa semua bahasa daerah mengalami kemunduran. Revitalisasi bahasa daerah pun mesti dilakukan. Tahun ini, ada 59 bahasa daerah yang akan direvitalisasi.

Sistem pembelajaran dengan pendekatan bahasa ibu dapat diterima dengan baik oleh siswa kelas awal termasuk di jenjang pendidikan anak usia dini. Dengan pendekatan ini, literasi siswa di daerah dapat ditingkatkan.