BAHASA
Revitalisasi Bahasa Ibu di Kalteng, Upaya Jaga Identitas Dayak
Revitalisasi bahasa ibu penting untuk menegaskan identitas budaya Dayak. Artinya, menjaga bahasa ibu, menjaga budaya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F02%2F4bbc36d6-d09c-48d3-852e-2a7b84d077e9_jpg.jpg)
Puncak pergelaran budaya Bakesah Lewu Itah, di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (2/9/2024).
PALANGKARAYA, KOMPAS — Upaya melestarikan bahasa ibu kian semarak dengan menggelorakan kembali kehadiran penutur-penutur baru dalam revitalisasi bahasa daerah di Kalimantan Tengah. Revitalisasi itu telah menyentuh setidaknya delapan bahasa Dayak di Kalteng.
Sejak 2022, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah menggelorakan kembali bahasa ibu lewat revitalisasi. Puncak kegiatan itu berjalan lewat Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di daerah-daerah.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Revitalisasi Bahasa Ibu di Kalteng, Upaya Jaga Identitas Dayak".
Baca Epaper Kompas