logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKemunduran Bahasa Daerah...
Iklan

Kemunduran Bahasa Daerah Diatasi

Generasi muda Indonesia didorong untuk menjadi penutur aktif bahasa daerahnya lewat program revitalisasi bahasa daerah. Tujuannya untuk mencegah kepunahan bahasa daerah.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Pelajar menggunakan alat edukasi aksara Jawa yang dipamerkan saat kegiatan Kongres Bahasa Java VI di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, awal November 2016. Kongres itu diselenggarakan setiap lima tahun sekali untuk membahas perihal bahasa dan budaya Jawa.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pelajar menggunakan alat edukasi aksara Jawa yang dipamerkan saat kegiatan Kongres Bahasa Java VI di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, awal November 2016. Kongres itu diselenggarakan setiap lima tahun sekali untuk membahas perihal bahasa dan budaya Jawa.

JAKARTA, KOMPAS β€” Revitalisasi bahasa daerah gencar dilaksanakan lewat jalur sekolah dan masyarakat. Program revitalisasi daerah sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar ini untuk menyelamatkan kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia, yang kini mulai mengalami kemunduran. Program ini juga untuk mendorong generasi muda menjadi penutur aktif bahasa daerah.

Kemunduran bahasa daerah pun dialami bahasa Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari sekitar 80 juta orang penutur bahasa Jawa, sekitar 73 persennya adalah penutur bahasa Jawa asli (bahasa jati) yang menggunakan bahasa tersebut dalam lingkup keluarga. Adapun 27 persen sisanya adalah orang Jawa yang tidak lagi menggunakan bahasa Jawa di dalam keluarga.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan