Dua tahun Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan duka bagi keluarga dan pendukung Aremania. Mereka terus menuntut keadilan.

Delapan terdakwa kasus perusakan kantor Arema FC divonis sembilan bulan penjara. Mereka dinilai terbukti melanggar pasal penghasutan dan kekerasan di muka umum terhadap orang atau barang.

Sepak bola tidak berhenti ketika Tragedi Kanjuruhan menginjak masa satu tahun. Peringatan melalui ”moment of silence” tak meluruhkan lara para korban dan keluarganya.

Menutup rangkaian peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan, Aremania dan mahasiswa berdoa dan menyalakan lilin bersama untuk 135 korban jiwa di Balai Kota Malang.

Di saat ingatan terhadap Tragedi Kanjuruhan mulai meredup, Midun menyalakan lagi lentera penolak lupa. Ia mengayuh sepeda ratusan kilometer untuk mengingatkan janji pemerintah yang belum tuntas dan menuntut keadilan.

HUT Arema pada 11 Agustus dirayakan ribuan aremania dengan long march dari Stadion Gajayana menuju Kayutangan, Kamis (10/08/2023).

Sepak bola tidak artinya tanpa suporter. Ketika kepengurusan PSSI silih berganti, pemain datang dan keluar dari sebuah klub, suporter tetap mendukung tim kesayangannya dalam suka ataupun duka.

Vonis bebas dan hukuman ringan kepada terdakwa Tragedi Kanjuruhan dianggap jauh dari rasa keadilan bagi korban. Para pemerhati sepak bola kecewa dengan keputusan itu. Mereka mendorong agar investigasi lanjutan dilakukan.