Reformasi TNI
Saurip Kadi: Reformasi TNI dan Polri
Dirgahayu TNI ke- 74, rakyat menunggu baktimu dalam menjaga NKRI dengan performa sesuai tuntutan zaman "now" di mana peran militer mulai bergeser sebagai “humanitarian forces”.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FMemori-Mei-19051998-4.jpg)
SIKAP ABRI - Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto dalam pertemuan pers di Markas Besar ABRI Merdeka Barat, Jakarta, Senin (18/5) malam, mengumumkan sikap ABRI, yang menyebutkan pernyataan pimpinan DPR itu bersifat individual dan tidak memiliki dasar hukum.
Seiring desakan publik untuk reformasi tahun 1998, Panglima ABRI yang saat itu dijabat Jenderal TNI Wiranto (kini Menko Polhukam) dengan segera melakukan reformasi internal ABRI.
Kita bisa membayangkan apa yang bakal terjadi kalau saja Panglima ABRI saat itu mengambil sikap lain yang tidak sejalan dengan tuntutan rakyat, bukankah darah anak bangsa akan kembali membasahi Ibu Pertiwi seperti terjadi pasca-G30S/PKI yang berujung pada pergantian presiden dari Bung Karno kepada Pak Harto.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Menuntaskan Reformasi TNI dan Polri".
Baca Epaper Kompas