logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPolemik Wacana Skema Subsidi...
Iklan

Polemik Wacana Skema Subsidi Tiket KRL Jabodetabek Berbasis NIK

Transportasi publik seperti KRL menjadi moda andal perkotaan di masa depan. Idealnya, aksesnya harus murah dan banyak.

Oleh
ZIKRINA RATRI, BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
Kerumunan penumpang yang menunggu kereta rel listrik (KRL) Commuterline tiba di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/5/2024). Untuk menumbuhkan minat mengakses transportasi umum, pemerintah perlu menyediakan moda transportasi yang banyak dan murah.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Kerumunan penumpang yang menunggu kereta rel listrik (KRL) Commuterline tiba di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/5/2024). Untuk menumbuhkan minat mengakses transportasi umum, pemerintah perlu menyediakan moda transportasi yang banyak dan murah.

Megapolitan Jakarta tumbuh dengan beragam kegiatan dan usaha yang pesat, mulai dari sektor ekonomi, jasa, sosial, hingga pendidikan. Perkembangan ini turut menumbuhkan wilayah penyangga Jakarta atau Jabodetabek, terutama untuk hunian atau perumahan. Salah satu penanda dinamika perkembangan wilayah Jabodetabek ialah mobilitas warga yang tinggal di wilayah penyangga Jakarta.

Publikasi Statistik Komuter Jabodetabek 2023 menunjukkan, pada 2023 ada 29,6 juta penduduk Jabodetabek yang melakukan perjalanan komuter atau pergerakan harian dengan melewati batas administrasi kabupaten/kota tempat tinggalnya.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan