logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บJejak Langkah 25 Tahun...
Iklan

Jejak Langkah 25 Tahun Reformasi

Sudah 25 tahun gerakan reformasi berjalan, namun agenda perubahan masih menjadi pekerjaan rumah. Dibutuhkan komitmen para elite untuk terus menuntaskan amanah reformasi.

Oleh
Arita Nugraheni
ยท 1 menit baca
Para aktivis Kamisan bersama mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menggelar aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Aksi Kamisan ke-772 ini digelar dengan tema Peringatan 25 Tahun Reformasi: Tegakkan Supremasi Hukum dan HAMโ€. Dalam aksi kali ini, mereka meminta pemerintah, khususnya Presiden, untuk benar-benar melaksanakan amanah agenda reformasi tanpa kepentingan politik praktis. Mereka juga menuntut Jaksa Agung membentuk tim penyidik <i>ad hoc</i> untuk menindaklanjuti sejumlah pelanggaran HAM berat masa lalu yang telah diselidiki Komnas HAM.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para aktivis Kamisan bersama mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menggelar aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Aksi Kamisan ke-772 ini digelar dengan tema Peringatan 25 Tahun Reformasi: Tegakkan Supremasi Hukum dan HAMโ€. Dalam aksi kali ini, mereka meminta pemerintah, khususnya Presiden, untuk benar-benar melaksanakan amanah agenda reformasi tanpa kepentingan politik praktis. Mereka juga menuntut Jaksa Agung membentuk tim penyidik ad hoc untuk menindaklanjuti sejumlah pelanggaran HAM berat masa lalu yang telah diselidiki Komnas HAM.

Refleksi seperempat abad reformasi diperlukan untuk menyongsong abad kekokohan demokrasi. Bertolak dari pengunduran diri Presiden Soeharto, pergantian rezim diwarnai dengan masifnya penerbitan regulasi untuk memenuhi tuntutan reformasi. Dinamika pun tergambar lewat dialektika antara penguasa dan khalayak banyak.

โ€Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini, pada hari ini, Kamis, 21 Mei 1998.โ€ Demikian yang disampaikan Presiden Soeharto di Istana Negara dalam pidato pengunduran dirinya sebagai presiden. Seusai pidato tersebut, Wakil Presiden BJ Habibie mengambil sumpah dan dilantik oleh Hakim Agung untuk menjadi presiden.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan