logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊJelang Pemilu 2024, Politisi...
Iklan

Jelang Pemilu 2024, Politisi Perlu Tumbuhkan Keadaban Publik di Ruang Digital

Sikap santun dan saling menghormati antarpolitisi di ruang digital perlu dibangun untuk menumbuhkan keadaban publik. Tujuannya untuk mencegah politisasi politik identitas.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
Β· 1 menit baca
Guru Besar Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Perbanas Richardus Eko Indrajit menyampaikan paparannya dalam seminar bertajuk "Keadaban Publik: Etika Komunikasi dalam Masyarakat Digital" yang diadakan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
REBIYYAH SALASAH

Guru Besar Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Perbanas Richardus Eko Indrajit menyampaikan paparannya dalam seminar bertajuk "Keadaban Publik: Etika Komunikasi dalam Masyarakat Digital" yang diadakan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

JAKARTA, KOMPAS - Politisi perlu menumbuhkan keadaban publik di ruang digital menjelang Pemilihan Umum 2024. Keadaban publik berupa tindakan dan perilaku yang menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain itu penting guna mencegah terulangnya kembali penggunaan strategi politik identitas untuk mengaget suara pemilih seperti pada pemilu sebelumnya.

Berdasarkan publikasi Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia pada 2019 yang berjudul "Mengelola Politik Identitas dalam Pemilu 2019", terdapat tiga tren kampanye politik identitas pada pemilu tahun itu. Pertama, narasi politik identitas, terutama agama, yang dikapitalisasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagian besar merupakan residu pertarungan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Kedua, politisasi isu identitas menguat karena Pilpres 2019 menghadirkan calon presiden yang sama dengan Pilpres 2014.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan