E-Voting, Jalan Panjang, Terjal, dan Penuh Kelokan
Penerapan e-voting atau pemungutan dan penghitungan suara secara elektronik mudah diucapkan, tetapi tak mudah diwujudkan. Apalagi, e-voting sejauh ini belum menjadi solusi atas persoalan paling krusial; rekapitulasi.
Wacana e-voting kembali muncul ke ruang publik. Pekan lalu dalam Rapat Koordinasi Digitalisasi Pemilu untuk Digitalisasi Indonesia yang berlangsung hibrida di Bali, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyampaikan Pemilu 2024 menjadi momentum menerapkan digitalisasi dalam pemilu karena sudah banyak negara yang menerapkan e-voting atau pemungutan suara secara elektronik.
Menurut Plate, penggunaan teknologi digital dalam pemilu bermanfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik, yang sah, mulai dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu.